Ratusan Siswa Ikuti Deklarasi Anti Konvoi

Oleh : rudy    2016-05-10 10:50:36   688
Share :

Diterbitkan Harian Radar Pekalongan Senin, 9 Mei 2016

Penulis M. Hadiyan

KAJEN – Ratusan siswa SMK Muhammadiyah Kajen Kabupaten Pekalongan melakukan deklarasi anti konvoi saat hari pengumuman hasil UN, Sabtu, 7 Mei 2016. Deklarasi yang dilakukan di depan halaman Masjid Khuzaemah Kajen itu dilaksanakan untuk meminimalisir konvoi kelulusan yang dinilai mengganggu masyarakat.

Kepala SMK Muhammadiyah Kajen Rustam Aji menuturkan, deklarasi ini dipilih pihak sekolah dan siswa lantaran aksi konvoi sangat mengganggu masyarakat. Selain itu juga sebagai salah satu upaya menekan kejadian kecelakaan di Kota Santri. “Konvoi kelulusan merupakan kegiatan yang tidak baik dan dari dulu sudah menjadi ritual yang semestinya tidak dilakukan oleh anak-anak sekolah setiap kali ada pengumuman UN. Sebab, kebanyakan mereka tidak mengenakan helm, ugal-ugalan dan mengenakan knalpot bising. Selain mengganggu ketertiban umum, juga sangat membahayakan orang lain,” ujarnya.

Untuk mengganti aktivitas siswa agar tidak konvoi, kata dia, pihak sekolah menyelenggarakan pentas seni. “Dengan pentas seni siswa bisa menuangkan ekspresi dan mengeksplorasi menuangkan kebahagiaannya,” ujarnya.

Dipaparkan, sebelumnya, para siswa mengikuti pentas seni dengan diawali kegiatan tadarus bersama di masing-masing kelas yang dipimpin langsung oleh wali kelas. Kemudian, lanjut dia, para siswa mengikuti acara deklarasi anti konvoi bersama, bekerjasama dengan Polres Pekalongan.

Sementara, Kasat Lantas Polres Pekalongan AKP Didi Dewantoro mengatakan, pihaknya dalam kesempatan kali ini memberikan pemahaman tentang pentingnya keselamatan berlalu lintas di jalan raya. Pada kesempatan ini, juga digelar pelepasan balon harapan, deklarasi pelajar anti konvoi dan pemberian piagam penghargaan dari Polres Pekalongan kepada pihak sekolah lantaran komitmen mendeklarasikan anti konvoi.

“Upaya yang dilakukan SMK Muhammadiyah ini perlu kita apresiasi, karena untuk mencegah aksi konvoi tidak cukup hanya mengandalkan kepolisian namun juga semua elemen, termasuk pihak sekolah maupun orang tua,” ucapnya.

Untuk mencegah hal tidak diinginkan, pihaknya juga telah menyiagakan sejumlah anggota di titik-titik rawan konvoi seperti di Kedungwuni, Kajen, Wiradesa, Bojong. “Kami juga melakukan patroli, kalau ada yang konvoi langsung kami bubarkan. Kalau membandel terpaksa kami tilang,” tegasnya