Mengajar Sambil Berinternet - SMK Muhammadiyah Kajen

Mengajar Sambil Berinternet

Oleh : admin    2013-10-14 23:58:35   1554

Guru menggunakan laptop atau netbook saat mengajar bukan sekedar gaya atau tren belaka, tetapi sudah menjadi kebutuhan. Laptop bagi guru yang pada awalnya hanya bisa dilihat di TV  lewat acara” Empat Mata”nya Mas Tukul Arwana kini menjadi barang yang paling akrab dengan guru. Sudah hal biasa guru menenteng  laptop dari satu kelas ke kelas lainnya. Karena di dalam laptop itulah tersimpan  materi pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.

Materi pelajaran tersebut yang sudah dibuat  powerpoint per tatap muka sesuai RPP tinggal ditampilkan ke layar lewat LCD (liquid cristal display) kehadapan siswa.  Sebagai contoh penulis mengajar IPA.  Di dalam satu semester ada 16 kali pertemuan.  Maka penulis membuat 16 powerpoint secara urut. Pada pertemuan pertama penulis tampilkan powerpoint pertama dan seterusnya.   Guru tidak perlu  menulis pelajaran di papan tulis sehingga guru punya lebih banyak waktu untuk menjelaskan materi pelajaran.

Tampilan materi pelajaran juga tidak monoton berupa tulisan tetapi dapat berupa grafik, video, gambar dan suara. Tulisan pun dapat dibuat semenarik mungkin dengan variasi huruf dan warna dan ditampilkan   secara  animasi sehingga rangkaian kata itu seolah hidup dan menimbulkan daya tarik siswa untuk memperhatikan. Semakin canggih penguasaan multi media, guru dapat menampilkan materi pelajaran lebih menarik.

Laptop juga memudahkan siswa menangkap pelajaran. Fungsi tiap bagian mesin mobil saat bekerja  pada pelajaran otomotif misalnya dapat diikuti siswa secara detail dalam bentuk video.  Guru menerangkan cara kerja bagian mesin itu sekaligus memperlihatkan proses kerjanya lewat video tersebut. Siswa tidak sekedar mendengar tetapi juga melihat sehingga lebih paham.

Guru juga dapat menampilkan musik, film pendek atau kartun lewat laptop untuk “icebreaking”.  Jadinya pelajaran tidak menjemukan, siswa  merasa enjoy dan dapat lebih fokus mengikuti pelajaran.  Dari pengalaman penulis dengan cara ini, jarang  ada siswa yang mengantuk atau berbicara sendiri.  Pendeknya laptop sangat membantu tugas guru dalam mengajar di ruang kelas. Oleh karena itu penggunaan Laptop dalam mengajar sebaiknya di masyarakatkan termasuk di kalangan guru SD dan SMP.

Internet sebagai sumber ajar.

Melalui Laptop guru juga dapat melengkapi materi pelajaran langsung dari internet saat mengajar di kelas.  Guru tinggal browsing di Internet materi yang sesuai, internet akan menampilkan materi dimaksud berupa  teks, gambar, grafik  tabel, peta wilayah, tokoh saat itu juga, lalu ditampilkan ke layar lewat LCD. Kelebihan internet  yakni menyediakan informasi lebih lengkap dan uptodate. Berbagai  perkembangan iptek dan peristiwa penting terbaru  yang belum dimuat dalam buku pelajaran dapat digali dari internet.  Jadi alangkah baiknya guru memanfaatkan fasilitas  internet untuk pembelajaran di kelas alias mengajar sambil  berinternet di kelas.

Dengan bantuan “Mbah Google” guru dapat menyajikan beragam materi pelajaran lebih lengkap ke hadapan siswa. Materi pelajaran menjadi lebih  hangat , antara teori dan realita melalui internet dapat dihubungkan. Sebagai contoh saat penulis membahas  polusi udara dalam pelajaran IPA, penulis menampilkan gambar/tayangan kesibukan lalu lintas di jalan raya Kota Jakarta lewat internet. Demikian juga akibat polusi udara berupa pemanasan global dan perubahan iklim serta dampak ikutannya berupa banjir di berbagai daerah juga penulis tampilkan lewat internet. Alhasil secara kognitif siswa bertambah pengetahuannya, secara afektif menimbulkan kepedulian lingkungan dan secara psikomotorik dapat merangsang siswa melakukan tindakan nyata mengurangi polusi udara misal pergi ke sekolah bersepeda.

Pelajaran kewirausahaan lebih menarik diikuti siswa jika guru mau menampilkan kreatifitas siswa SMK Solo atau SMK Muhammadiyah Borobudur yang sedang merakit mobil Kiat Esemka dan mobil Sang Surya melalui internet.  Demikian juga pelajaran sejarah lebih hidup jika guru sejarah mau  menampilkan tokoh dan tempat-tempat bersejerah lewat internet. Pelajaran yang selama ini di kalangan siswa membosankan seperti kewirausahaan dapat disajikan lebih menarik.

Di kalangan siswa SMK umumnya minat terhadap pelajaran normatif dan adaptif cenderung rendah dibanding pelajaran produktif.  Alasannya karena pelajaran seperti PKn, IPS dan KWS yang masuk kelompok normatif-adaptif dianggap hanya teoritis. Hal ini menjadi problem tersendiri. Guru-guru pelajaran normatif-adaptif terutama yang non UN (Ujian Nasional) sering merasa dinomorduakan. Dengan contoh di atas problem rendahnya minat siswa tersebut dapat diatasi.  Guru-guru normatif-adaptif dituntut lebih kreatif dalam mengajar. Mengajar sambil berinternet dapat menjadi solusi.

Agar guru dapat berinternet sambil mengajar, sekolah harus menyediakan area hotspot yang dapat diakses di tiap ruang kelas. Sekolah baiknya juga menempatkan LCD siap pakai di tiap kelas. Sehingga guru tidak harus membawa LCD dan perlengkapannya dari kelas ke kelas.  Sekolah juga harus menyediakan laptop untuk guru yang belum punya dan mengadakan  training multimedia. 

Pengirim              : Ir. Dulsukur, Guru SMK Muhammadiyah Kajen Kab. Pekalongan.

Alamat                 : Jl.Pahlawan Gejlig Kajen Pekalongan Hp.085642994016.