Kepemimpinan BISA, Tema Musyran ke-21 IPM SMK Muhamka

Oleh : rudiwd    2022-11-12 13:41:34   896
Share :

Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah SMK Muhammadiyah Kajen menyelenggarakan musyawarah ranting (musyran) ke XXI yang sudah dua tahun tidak dilaksanakan karena terkendala pandemi Covid-19. Musyran tersebut diselenggrakan di ruang E1 SMK Muhammadiyah Kajen, Pekalongan pada Senin, 7 November 2022.

Moh. Attar Ibrahim, ketua panitia menuturkan, “Musyran pada kali ini mengambil tema meningkatkan jiwa kepemimpinan yang BISA (Berintegritas, intelektual, solid, dan aktif)” tema tersebut diambil didasari atas keresahan dilingkup pelajar yang mengalami penurunan profil pelajar sesuai tujuan IPM.

Lebih lanjut Attar mengatakan bahwa, tema tersebut mengandung makna filosofis yang dalam. Integritas, yang memiliki maksud agar pelajar selalu mengasah kemampuannya agar menjadi pelajar yang siap melanjutkan kepemimpinan kedepannya. Intelektual, memiliki makna bahwa tugas sebagai pelajar sebagai penuntut ilmu, pengemban misi mulia, yaitu menjadi insan ulil albab. Solid, mengandung arti dan harapan bahwa setelah pandemi agar solidaritas antara ipm, siswa, dan pihak sekolah mampu berjalan beriringan untuk memajukan sekolah Muhammadiyah. Dan akfif, mengandung pengharapan agar setiap diri pelajar proaktif dalam agenda-agenda intelektual, keagamaan, dan kemasyarakatan, ucap Attar.

Selain itu, momen menjadi pengurus IPM di masa pandemi merupakan perjalanan yang berat, sebab semua gerak organisasi terbatas. Hal itu menyebabkan menurunnya spirit kader dan banyak yang akhirnya mengundurkan diri hingga tersisa 10 kader yang bertahan hingga musyran, kata Irfan Ali, ketua IPM periode 2021-2022 ketika memberikan sambutan. Selain menceritakan lika-liku menjadi pengurus IPM, musyran juga sebagai forum pertanggungjawaban selama satu periode kepemimpinan dan forum musyawarah semua siswa untuk membentuk atmosfir demokrasi di sekolah, tandasnya.

Hadir sekaligus membuka Musyran, Rustam Aji, kepala SMK Muhammadiyah Kajen. Dalam sambutannya, beliau berpesan kepada seluruh musyawirin dan kader IPM, agar militansi di dalam organisasi terus ditingkatkan, sebab Muhammadiyah tanpa kader hanya menjadi sejarah di masa depan. “selain itu, amanah dalam mengemban tugas sebagai pengurus IPM juga perlu diperhatikan, dan keikutsertaan seluruh siswa dalam semua kegiatan yang diselenggarakan agar harmonis” tandas beliau.

Musyran diikuti oleh seluruh siswa sejumlah 70 dari perwakilan tiap-tiap kelas dan di tutup dengan sosialisasi dan penyampaian calon ketua umum IPM periode berikutnya. (Hardi)