Ultras Muhamka Bukan Yang Terbaik

Oleh : rudy    2017-03-16 08:22:17   1148
Share :

 

www.smkmuhamka.sch.id – Meski tim sepakbola SMK Muhammadiyah Kajen (Muhamka) hanya meraih juara tiga pada gelaran Liga Pendidikan Indonesia (LPI) 2017, tetapi Ultras Muhamka (sebutan untuk suporter SMK Muhamka) menuai banyak pujian.

Pujian itu datang dari berbagai kalangan, baik dari keluarga besar SMK Muhamka sendiri maupun masyarakat umum yang menyaksikan penampilan luarbiasa Ultras Muhamka pada setiap laga SMK Muhamka di LPI 2017.

Ultras Muhamka hadir memenuhi stadion Widya Manggala Krida Kedungwuni sebanyak dua kali, yaitu saat skuad SMK Muhamka berlaga di perempat final dan semifinal, yang digelar pada Ahad (26/2) dan Rabu (1/3), dan sebelumnya SMK Muhamka bermain di lapangan Ketandan Wiradesa pada sesi penyisihan grup.

Ultras Muhamka yang merupakan peraih predikat suporter terbaik LPI tahun 2016 itu, berhasil mencuri perhatian sejak babak penyisihan grup di lapangan Ketandan. Masyarakat antusias menyaksikan aksi – aksi Ultras Muhamka yang tidak berhenti memainkan drumband dan menyanyi selama laga berlangsung. Salah seorang warga Ketandan, Ibrohim mengaku terhibur dengan apa yang ditampilkan oleh Ultras Muhamka, “Didesa seperti ini kan jarang Mas, ada aksi – aksi suporter begini. Kalau ada sepakbola ya nonton saja, tidak ada nyanyi – nyanyi seperti mereka (Ultras Muhamka-red). Saya sengaja datang untuk menyaksikan sepakbola dan suporter SMK Muhamka yang kreatif.” tuturnya kepada tim website.

Senada dengan Ibrohim, Eko Nugroho juga menyatakan kekagumannya pada penampilan Ultras Muhamka, “Suporternya Luarbiasa Mas, Mereka (Ultras Muhamka-red) kompak dan semangat. Saya sering nonton bola di stadion besar, dan kreatifitas mereka tidak kalah dengan kelompok – kelompok suporter besar seperti Kalong Mania dan BBC (Suporter Persip Pekalongan -red) ataupun Tipe X. Kalau saya lihat koreo dan yel – yelnya mirip Suporter PSS Sleman.” Ujar penggemar sepakbola yang selalu hadir menyaksikan laga – laga LPI di stadion Widya Manggala Krida Kedungwuni.

Ultras Muhamka tampil memukau saat mendukung tim SMK Muhamka di laga semifinal, berada di tribun selatan stadion Widya Manggala Krida Kedungwuni, Ultras Muhamka hadir dengan jumlah fantastis yaitu 1000 suporter. Jumlah ini merupakan dua kali lipat dari jumlah saat laga perempat final, yang hanya sekitar limaratusan suporter.

Sejak menit awal dibunyikan Ultras Muhamka tanpa henti menyanyikan chants (yel – yel) penyemangat SMK Muhamka. Ditambah dengan koreo kreatif dibawah komando Capo Dharma. “Kami berlatih tiga bulan, mempersiapkan segalanya. Mulai dari membuat merchandise, latihan drumband, koreo, cetak spanduk dan banyak lagi.” Jelas siswa kelas XII SMK Muhamka yang juga anggota Brigata Batik City (BBC) Persip Pekalongan. “Yang paling penting dari semua ini, teman – teman suporter itu tertib dan aman.”imbuhnya.

Dukungan Penuh

Pihak sekolah juga mendukung penuh kegiatan ini, “Bermain dilapangan tanpa suporter, tanpa dukungan akan hambar. Kami putuskan untuk manjadikan hari Rabu (1/3) kemarin menjadi hari yang spesial. Anak – anak selesai KBM jam 12.30 WIB. Dilanjutkan dengan salat dhuhur berjamaah, doa bersama, kemudian bersama – sama hadir di stadion untuk mendukung kesebelasan SMK Muhamka bertanding di semifinal.” Ujar Ir. Dul sukur, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan SMK Muhamka yang selalu setia mendampingi tim di sisi lapangan. Dia menambahkan, untuk menjamin keamanan dan ketertiban suporter, pihak sekolah membentuk Satgas Khusus yang personilnya dari satpam, guru dan karyawan SMK Muhamka. “Kami siapkan tim khusus pendamping suporter. Satgas ini tugasnya adalah berkoordinasi dengan pihak – pihak terkait, agar semuanya aman dan tertib.” Katanya.

Ketua tim Satgas, Sigit Dwijito mengatakan, tim Satgas bertugas untuk mengawal dari berangkat, saat bertanding dan perjalanan pulang.”Kami kawal terus, agar terhindar dari hal – hal yang tidak diinginkan. Alhamdulillah, Ultras Muhamka tidak ada tawuran dengan suporter manapun. Mengawal 1000 orang kan tidak mudah, ada limaratusan sepeda motor. Anak – anak sudah memahami dan bisa diajak kerjasama. Dijalan juga tertib, semua pakai helm.” Katanya.