SMK Muhamka Jadi Salah Satu Sekolah di Indonesia yang Miliki Laboratorium Fiber Optik

Oleh : rudiwd    2019-12-31 14:53:26   680
Share :

KAJEN – Untuk menunjang dan meningkatkan kompetensi siswanya terutama jurusan teknik komputer dan jaringan, SMK Muhammadiyah Kajen atau yang biasa dikenal SMK Muhamka melaunching laboratorium fiber optik, Selasa (17/12/2019).

Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Kajen, M. Rustam Aji menyampaikan bahwan peluncuran laboratorium fiber optik ini bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia Witel Pekalongan. Hal itu sebagai langkah penyelarasan kurikulum jurusan teknik komputer jaringan dengan kebutuhan industri.

“SMK Muhamka menjadi salah satu dari 25 sekolah se-Indonesia yang memiliki laboratorium fiber optik. Semoga dengan kehadiran laboratorium ini bisa merepresentasi kesiapan SMK Muhamka dalam menjawab tantangan revitalisasi SMK dari Presiden RI, Joko Widodo sebagaimana tertuang dalam Inpres nomor 9 tahun 2019,” ujarnya.

Dengan demikian, SMK Muhamka sudah melaksanakan instruksi presiden, salah satu bagian terpentingnya adalah agar sekolah melakukan revitalisasi supaya lulusan memiliki kompetensi unggulan sehingga tidak menciptakan pengangguran.

 “Kurikulum di SMK Muhamka sudah diselaraskan dengan industri, Laboratorium juga sudah, maka yang paling penting adalah menyelaraskan guru supaya memiliki kompetensi mengajar yang bagus. Kami juga sudah mengirim para guru untuk mengikuti magang ke berbagai perusahaan,” ucapnya.

SMK Muhammadiyah Kajen juga akan memberikan sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi profesi agar memiliki nilai lebih dan daya saing yang tinggi. “Setelah lulus, selain mendapatkan ijazah juga akan mendapatkan sertifikat profesi. Itu bisa dijadikan nilai lebih saat akan mencari pekerjaan,” tandasnya.

Sementara itu, General Manager Telkom Witel Pekalongan, Nanang Setiyo Utomo menambahkan bahwa pendidikan dan industri harus ada linknya, istilah di kita itu namanya link and match. Kita bangun link antara pendidikan dan industri, kemudian kita matchkan kompetensinya sehingga bisa dimanfaatkan oleh industri.

“Ada 2 manfaat untuk pendidikan, mereka akan bisa mengarahkan bahwa pendidikan vokasi ini benar-benar sesuai dengan kebutuhan industri, kemudian manfaat dari sisi industri yaitu kami tidak perlu memberikan training yang terlalu banyak karena mereka sudah mempunyai dasar-dasar ketika masuk ke dunia industri,” pungkasnya.

sumber : Radar Pekalongan