Peningkatan Kemampuan Siswa Dalam Menyusun Teks Eksplanasi Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Picture And Picture

Oleh : hery    2021-07-22 11:13:23   1273

---

Pandemi covid 19 mengharuskan siswa belajar dengan sistem daring atau PJJ. Siswa hanya mendapatkan transfer ilmu tapi tidak dengan pendidikan karakter sehingga berdampak luar biasa bagi siswa. Dampak yang terjadi yaitu menurunnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran. Siswa sering merasa bosan pada saat pembelajaran dikelas, siswa tidak fokus dalam pembelajaran, terkadang saat siswa diberi pertanyaan sering tidak bisa menjawab dengan benar. Hal ini terjadi karena mereka sudah terbiasa atau sudah nyaman dengan pembelajaran daring. Kondisi ini diperburuk dengan kurangnya perhatian dari orang tua mereka, banyak dari orang tua mereka yang bekerja di luar kota.

Pasca pandemi ini siswa sudah memulai pembelajaran tatap muka kembali. Dengan kembalinya pembelajaran tatap muka ini kita sebagai guru wajib untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran, khususnya dalam materi menyusun teks eksplanasi. Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini yaitu hasil menyusun teks eksplanasi tidak sesuai sistematika penulisan yang baik dan benar, dan siswa kesulitan mengembangkan kerangka teks menjadi teks eksplanasi sesuai dengan struktur dan kaidah bahasa yang baik dan benar.

Berdasarkan point tersebut, disimpulkan bahwa kesulitan siswa dalam menulis teks eksplanasi disebabkan oleh adanya miskonsepsi terhadap penjelasan yang dilakukan oleh guru. Hal ini dikarenakan guru masih menggunakan metode konvensional dalam pembelajaran, sehingga peserta didik mengalami kejenuhan. Selain itu, guru tidak menggunakan media pembelajaran yang menarik minat peserta didik untuk mengikuti pembelajaran. Sehingga, materi yang disampaikan oleh guru tidak sepenuhnya dapat diterima oleh siswa secara maksimal dan berdampak pada hasil menyusun teks eksplanasi.

Oleh karena itu, diperlukan sebuah strategi pembelajaran yang dapat menarik minat siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran. Strategi tersebut berupa model dan media pembelajaran. Model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun teks eksplanasi yaitu model picture and picture karena memiliki kelebihan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran menyusun teks eksplanasi. Model ini juga dapat merangsang siswa untuk menemukan gagasan dalam menyusun teks eksplanasi.

Praktik baik ini penting untuk dibagikan karena menurut saya banyak rekan guru yang mengalami permasalahan yang sama dengan yang saya alami. Praktik baik ini diharapkan bisa menjadi motivasi bagi diri saya sendiri dan bisa menjadi referensi atau inspirasi bagi rekan guru lainnya.

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini yaitu sebagai guru yang bertanggung jawab untuk melaksanakan pembelajaran secara efektif dengan menggunakan model dan media pembelajaran yang sesuai. Model dan media pembelajaran yang saya gunakan harus dapat mencapai tujuan dan hasil belajar siswa sesuai harapan.

Setelah dilakukan analisis eksplorasi penyebab masalah dari berbagai literatur dan narasumber dapat diketahui bahwa penyebab siswa kesulitan dalam menyusun teks eksplanasi diantaranya sebagai berikut, guru masih menggunakan model konvensional ceramah, guru belum memaksimalkan media pembelajaran dalam pembelajaran menyusun teks eksplanasi, metode pembelajaran latihan terbimbing tidak sesuai dengan karakter siswa, miskonsepsi yang dialami oleh siswa berkaitan dengan materi menyusun teks eksplanasi, siswa kesulitan dalam memilih kosakata yang sesuai untuk merangkai kalimat menjadi paragraf yang padu, pengetahuan siswa mengenai cara menyusun teks eksplanasi yang masih terbatas.

Dari penyebab tersebut, tantangan yang dihadapi oleh guru adalah memilih model pembelajaran yang dapat meningkatkan minat dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, memilih media pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan karakteristik siswa dan materi pembelajaran, guru  harus bisa menumbuhkan motivasi belajar siswa melalui proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.

Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru sesuai dengan tantangan yang dihadapi antara lain, pemilihan model pembelajaran. Strategi yang digunakan dalam pemilihan model pembelajaran adalah dengan memilih model yang sesuai dengan materi pembelajaran dan juga karakteristik siswa. Selain itu, guru juga harus menguasai sintak model yang digunakan. Pada praktik ini guru memilih model pembelajaran picture and picture. Proses pemilihan dimulai dari mempelajari model-model pembelajaran inovatif. Setelah itu memahami karakteristik siswa dan materi yang akan dipelajari. Selain itu, guru juga melakukan wawancara kepada rekan sejawat mengenai model yang sesuai untuk materi menyusun teks eksplanasi. Sumber daya yang diperlukan dalam pemilihan model ini adalah pemahaman terhadap model picture and picture dan juga penguasaan materi menyusun teks eksplanasi.

Pemilihan media pembelajaran, strategi yang digunakan dalam pemilihan media pembelajaran yaitu dengan melihat karakteristik siswa dan materi. Selain itu, penentuan media pembelajaran juga disesuaikan dengan sarana prasarana di sekolah dan kompetensi guru. Pada praktik baik ini, guru memilih menggunakan media power point dan gambar karena dianggap lebih sesuai dengan karakteristik materi pelajaran dan dirasa mampu untuk mencapai tujuan pembelajaran. Proses pemilihan dimulai dari mempelajari karakteristik media-media pembelajaran yang menarik. Setelah itu memahami karakteristik siswa dan materi yang akan dipelajari. Selain itu, guru juga melakukan wawancara kepada rekan sejawat mengenai media pembelajaran  yang sesuai untuk materi menyusun teks eksplanasi. Sumber daya yang diperlukan dalam pemilihan media ini adalah pemahaman terhadap jenis-jenis media khususnya media visual dan juga penguasaan materi menyusunteks eksplanasi.

Meningkatkan motivasi belajar siswa melalui proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Strategi yang dilakukan guru untuk dapat meningkatkan motivasi siswa adalah merancang pembelajaran yang berpusat pada siswa. Rancangan tersebut dituangkan dalam RPP. Proses pengembangan RPP berpusat pada siswa, guru menentukan kegiatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran harus melibatkan keaktifan siswa. Sumber daya yang diperlukan yaitu kreatifitas guru dalam mengelola proses pembelajaran yang menarik dan membuat siswa menjadi lebih aktif.

Dampak dari langkah-langkah yang dilakukan hasilnya efektif dan dapat dilihat dari penggunaan model pembelajaran Picture And Picture sangat efektif meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar karena model ini berpusat pada siswa. Hal ini terlihat dari hasil menganalisis gambar untuk menemukan ide untuk menyusun teks eksplanasi. Pemilihan media power point dan gambar sangat memudahkan siswa untuk menggali ide dan mengembangkannya menjadi teks eksplanasi. Hal ini dikarenakan, gambar dapat membantu siswa menemukan informasi-informasi yang mereka butuhkan. Hal ini dibuktikan saat refleksi akhir pembelajaran, mereka menyampaikan bahwa media gambar membantu mereka memahami fenomena yang akan disusun menjadi teks eksplanasi. Kegiatan pembelajaran dengan model picture and picture berpusat pada siswa dan meningkatkan keaktifan dalam proses belajar, sehingga motivasi belajar siswa turut meningkat.

Respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran ini adalah sanggat senang. Bisa dilihat pada kegiatan refleksi akhir pembelajaran. siswa memberikan refleksi bahwa pembelajaran sangat menyenangkan dan media pembelajaran yang digunakan mempermudah mereka dalam proses menyusun teks eksplanasi. Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan oleh penguasaan guru terhadap model dan media pembelajaran yang digunakan, dan langkah-langkah pembelajaran pada RPP yang telah dibuat. Pembelajaran yang dapat diambil dari keseluruhan proses dan kegiatan yang sudah guru lakukan adalah guru harus bisa menentukan model dan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan materi pelajaran. Hal ini dikarenakan pemilihan model dan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif dapat meningkatkan minat siswa dalam proses pembelajaran. Model dan media pembelajaran tersebut harus dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Oleh : Kusmanto Setyadi, S.Pd