MEKANIK, PELUANG DAN PROFESI MASA DEPAN - SMK Muhammadiyah Kajen

MEKANIK, PELUANG DAN PROFESI MASA DEPAN

Oleh : rudiwd    2019-12-29 15:06:10   1962

MEKANIK, PELUANG DAN PROFESI MASA DEPAN

Drs. Arif Rosyid

Pertumbuhan pasar otomotif Indonesia semakin menjanjikan di masa depan. Pelaku industri otomotif meyakini pasar mobil akan sukses karena Indonesia memiliki jumah penduduk yang besar meskipun saat ini rasio kepemilikan mobil masih kecil. Menurut Jongkie D. Sugiarto (2016),  Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia  memprediksi pasar otomotif domestik naik sekitar 5% (lihat tabel pasar domestik otomotif).

Kebijakan pemerintah tahun 2013 tentang mobil murah ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC) dengan kandungan komponen lokal dalam negeri mencapai 80%  turut mendukung pertumbuhan industri pasar otomotif.  Kebijakan sektor otomotif tersebut menambah gairah investasi dan produksi kendaraan. Hal ini ditandai dengan mobil-mobil LCGC yang mulai meramaikan pasar nasional kendaraan bermotor di Indonesia.

Fenomena kenaikan industri otomotif rata-rata sebesar 7% tiap tahun. Adapun pertumbuhan industri dan pasar otomotif pada 6 tahun terakhir, tersaji dalam tabel berikut :

Tabel 1. Data Penjualan Kendaraan Bermotor Pasar Dometik l (2010-2015)

NO

COUNTRY

PRINCIPLE

NUMBER OF BRAND

2010

2011

2012

2013

2014

2015

UNIT

UNIT

UNIT

UNIT

UNIT

UNIT

A

JAPAN

TOYOTA, DAIHATSU, MITSUBHISI, SUZUKI, NISSAN, HONDA,  ISUZU, HINO,  MAZDA,  UN TRUCKS, LEXUS,  SUBARU, INFINITI,  DATSUN

14

730.207

 846.902

1.064.036

1.174.921

1.163.010

   988.715

B

KOREA

KIA, HYUNDAI (PC), HYUNDAI TRUCK

2

  11.591

  14.632

     18.086

     15.990

     11.223

       4.325

C

USA

FORD, CHEVROLET,  JEEP, , DODGE, CHRYSLER

5

  13.499

   21.210

     20.035

     26.375

     23.034

     10.002

D

EUROPE

MERCEDES BENZ, BMW, VOLKSWAGEN, , MAN TRUCK, AUDI, SMART, MINI, PEUGEOT, RENAULT PC, VOLVO, LAND ROVER, JAGUAR, FIAT, ALFA ROMEO

15

    6.601

     8.111

      9.507

     10.341

      8.927

       8.319

E

MALAYSIA

PROTON

1

    2.126

     1.926

       2.263

       1.088

           523

           220

I

CHINA

GHEELY, FAW, FOTON, CHERY

4

       686

     1.383

       2.303

           997

           397

          322

J

INDIA

TATA

1

 -

 -

 -

             99

914

       1.388

 

TOTAL MARKET

42

764.710

 894.164

1.116.230

1.229.811

1.208.028

1.013.291

Sumber : Automotive Outlook 2016, 3rd Asian Automotive Manufacturing Summit

Sementara itu, tabel berikut menunjukkan bahwa kenaikan populasi kendaraan dalam 5 tahun menembus angka 11% tiap tahun:

Tabel 2. Populasi Kendaraan Bermotor di Indonesia (2009-2013)

No

Tahun

Mobil Penumpang

Bis

Truk

Sepeda Motor

Jumlah

1

2009

       7.910.407

  2.160.973

   4.498.171

  52.767.093

   67.336.644

2

2010

       8.891.041

  2.250.109

   4.687.789

  61.078.188

   76.907.127

3

2011

       9.548.866

  2.254.406

   4.958.738

  68.839.341

   85.601.351

4

2012

     10.432.259

  2.273.821

   5.286.061

  76.381.183

   94.373.324

5

2013

     11.484.514

  2.286.309

   5.615.494

  84.732.652

 104.118.969

Sumber : Badan Pusat Statistik

Disisi lain masalah pengangguran dan kemiskinan masih menjadi masalah besar yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang dan beberapa tahun kedepan. Jumlah pengangguran menurut Badan Pusat Stastitik pada Februari 2015 mencapai 128,3 juta orang dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 5,81 persen meningkat dibandingkan dengan TPT Februari 2014 sebesar 5,70 persen. Pada Februari 2015, TPT untuk pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menempati posisi tertinggi yaitu sebesar 9,05 persen, disusul oleh TPT Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 8,17 persen, sedangkan TPT terendah terdapat pada tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) ke bawah yaitu sebesar 3,61 persen. Jika dibandingkan keadaan Februari 2014, TPT pada semua tingkat pendidikan mengalami penurunan kecuali pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan dan Diploma  (BPS, 2015:5).

Tingginya angka pengangguran terbuka setidaknya disebabkan oleh faktor-faktor berikut: (1) lapangan kerja yang terbatas, (2) keterampilan

angkatan kerja belum sesuai kebutuhan industri (mismatch), (3) rendahnya wawasan dan mental kewirausahaan dikalangan lulusan sekolah. Menurut Slamet PH (2013) salah satu penyebab tingginya angka pengangguran karena keselarasan antara dunia SMK dan dunia kerja dalam dimensi kuantitas, kualitas, lokasi, dan waktu, belum terorganisasi secara formal.

Keselarasan antara dunia SMK dan dunia kerja belum terorganisasi secara formal dapat dimaknai bahwa terdapat ketidaksesuaian keterampilan lulusan SMK dengan keterampilan yang dibutuhkan dunia kerja. Pendidikan SMK sebagai penghasil calon tenaga kerja perlu berbenah dalam rangka menekan angka pengangguran dengan cara meningkatkan mutu dan daya saing lulusan. Di samping itu, revitalisasi sarana prasarana praktik kejuruan perlu dilalukan agar sesuai perkembangan teknologi dan kebutuhan industri atau masyarakat.

Pembelajaran praktik kejuruan sebagai bekal kompetensi lulusan agar sesuai dan adaptif dengan kebutuhan pasar kerja sangat penting untuk dievaluasi dan dipebaiki. Praktik kejuruan yang meliputi tujuan pengajaran, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, media, alat dan sumber serta evalusi merupakan satu kesatuan proses yang tak terpisahkan (Yahya, 2005). Di sini, terlihat bahwa pembelajaran praktik memegang peranan yang sangat vital.

SMK dengan program keahlian teknik otomotif menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan bidang mekanik. Dalam implementasi Kurikulum SMK, pembelajaran calon mekanik meliputi: (1) Komptensi Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan;  (2) Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga; serta (3) Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan. Dengan kompetensi tersebut lulusan SMK mampu melakukan perawatan berkala sesuai  durasi pemakaian kendaraan. Misalkan saja, pada pemakaian 10.000 km, 20.000 km, 40.000 km, 80.000 km dan kelipatannya.  

Mekanik merupakan keterampilan merawat  dan memperbaiki kendaraan ringan. Profesi mekanik ibarat ‘dokter/perawat mobil’. Tentu saja, profesi ini sangat dibutuhkan masyarakat pemilik dan pemakai kendaraan. Industri jasa layanan otomotif ‘sales servis center’, baik skala industri bengkel besar maupun usaha bengkel kecil, bermunculan di tengah pesatnya populasi kendaraan transportasi. Peluang kerja mekanik makin terbuka lebar, sepanjang kendaraan sebagai alat transportasi itu berada dan butuh perawatan dan perbaikan.

Lantas, dari mana kebutuhan mekanik bengkel atau industri otomotif layanan purna jual dapat dipenuhi? Peluang tersebut dapat dijawab dunia pendidikan kejuruan, produsen calon mekanik, dan para mekanik lulusan SMK.